Menurut sejumlah saksi, koordinasi untuk pemulangan ini melibatkan banyak pihak. KJRI Hong Kong menangani proses dari sana hingga ke tanah air. Setelah tiba, Kementerian P2MI lalu mengambil alih, mengantar jenazah hingga ke kampung halaman masing-masing. Mereka juga yang menanggung biaya transportasi lanjutan dan mengurus santunan duka.
Sebelumnya, satu jenazah pertama sudah lebih dulu tiba pada 21 Desember malam, langsung diserahkan ke keluarganya di Indramayu. Delapan jenazah sisanya akan menyusul secara bertahap, dan ditargetkan tuntas pada 25 Desember. Pemerintah, sekali lagi, menanggung hampir seluruh biayanya.
Tragedi di Hong Kong itu memang mengerikan. Kebakaran itu merenggut 160 nyawa, dan di antaranya ada sembilan pekerja migran Indonesia. Sejak kejadian, pemerintah kita langsung bergerak cepat, berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk identifikasi korban dan memastikan hak-hak ahli waris terpenuhi.
Kehadiran menteri di bandara bukan sekadar formalitas. Langkah itu menunjukkan komitmen nyata pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi para pahlawan devisa kita. Kementerian P2MI pun dikabarkan masih terus memantau pemenuhan santunan dan klaim asuransi untuk keluarga yang ditinggalkan.
Artikel Terkait
Napas Lega di Pantai Cermin: Puskesmas Kembali Berdenyut Usai Banjir Melanda
Menteri Agama: Negara Tak Perlu Campuri Polemik Internal NU
BMKG Waspadakan Hujan Lebat Landa Nataru 2026 Akibat Monsun Asia
Dapur Brimob di Kuala Simpang: 300 Porsi Makanan dan Ribuan Liter Air Bersih untuk Pengungsi Banjir