Bali Sepi di Libur Akhir Tahun, Warga Soroti Diskriminasi dan Persaingan

- Selasa, 23 Desember 2025 | 12:40 WIB
Bali Sepi di Libur Akhir Tahun, Warga Soroti Diskriminasi dan Persaingan

Di sisi lain, keluhan serupa terus bermunculan dari para pelancong domestik. Seorang travel enthusiast yang kerap ke Bali mengaku kini lebih memilih Bangkok. Alasannya sederhana: kota itu terasa lebih siap, lebih ramah untuk semua kalangan.

“Kota nya bersih, tertib dan teratur,” katanya, membandingkan. Bahkan, sebagai seorang Katolik, ia menyoroti bagaimana Bangkok sangat mendukung wisata halal. Makanan halal mudah ditemui, tempat ibadah terjangkau. Hal-hal kecil yang justru berdampak besar bagi kenyamanan berwisata.

Persoalannya memang kompleks. Selain soal pelayanan, isu kepemilikan properti oleh orang asing juga ikut disinggung. Mereka membuka usaha serupa, lalu menarik wisatawan sebangsanya. Alhasil, pasar untuk warga lokal pun tergerus.

Ditambah lagi, pesaing regional seperti Vietnam kini semakin agresif, bahkan disebut-sebut merebut posisi wisata alam terindah se-Asia. Tekanan datang dari segala penjuru.

Jadi, apakah Bali sedang kehilangan pesonanya? Mungkin belum. Tapi sinyal ini jelas sebuah peringatan keras. Bali harus berbenah, dan cepat. Sebelum kesunyian ini bukan lagi sekadar fenomena musiman, melainkan kenyataan pahit yang permanen.


Halaman:

Komentar