Benjamin kemudian menjabarkan betapa ganasnya kanker serviks. Angka kematiannya tinggi dan daya bunuhnya mengerikan. Vaksin HPV, yang ditemukan dunia pada 2006 dan baru masuk Indonesia sepuluh tahun kemudian, hadir sebagai solusi pencegahan yang efektif.
Kabar baiknya, sejak tahun 2023 lalu, vaksinasi HPV sudah masuk program nasional. Sasaran utamanya adalah anak-anak sekolah dasar, tepatnya yang duduk di kelas 5 dan 6. Yang menarik, program ini gratis. Dua kali penyuntikan diberikan tanpa biaya sepeser pun.
Di akhir pernyataannya, Benjamin berpesan. Ia mengajak semua pihak, bukan hanya yang hadir di acara itu, untuk aktif menyebarkan informasi ini. Cakupan imunisasi yang luas adalah kunci untuk menekan angka kanker di masa depan.
Jadi, intinya, perlindungan lewat vaksin HPV kini semakin diperluas. Bukan cuma untuk anak perempuan, tapi juga untuk laki-laki. Langkah preventif sejak dini ini diharapkan bisa menjadi tameng yang kuat menghadapi ancaman kanker di kemudian hari.
Artikel Terkait
Lumbung Mataraman DIY Jawab Kekhawatiran Pasokan Program Makan Gratis
Satu Pendaki Merapi Ditemukan, Satu Lagi Masih Dicari
Dwi Aprilia: Dari Asrama Sekolah Rakyat, Mimpi Jadi Dokter Menguat
Candi Kedulan dan Kisah Pilu Situs yang Hampir Hilang dari Ingatan