"Jadi, kanker leher rahim itu kan sangat berbahaya," ujarnya, menjelaskan alasan mendasar program ini.
Dari Penemuan Global Hingga Kejar Cakupan
Vaksin HPV sendiri bukan hal baru. Benjamin menyebutkan, vaksin ini pertama kali ditemukan di dunia pada 2006. Baru sepuluh tahun kemudian, tepatnya 2016, Indonesia mulai menggunakannya. Kini, pemerintah mendorong perluasan cakupannya sebagai bagian dari transformasi kesehatan nasional.
Skema vaksinasinya pun berbeda berdasarkan usia. Kalau untuk remaja di atas 15 tahun, jadwalnya jadi tiga kali suntik: sekarang, dua bulan lagi, dan enam bulan berikutnya.
"Nah, sehingga efektif untuk mencegah terkena kanker 90 persen lebih," lanjut Benjamin. "Sehingga kita bisa terbebas daripada kanker serviks."
Di akhir penjelasannya, Benjamin kembali menegaskan komitmen Kemenkes. Tujuannya jelas: memperluas akses vaksin HPV agar semua perempuan Indonesia punya kesempatan hidup yang sehat, produktif, dan tentu saja, bermartabat.
Artikel Terkait
Kalung Kenangan Yayang Direnggut Paksa di Gang Batas Pandang
BMKG Ungkap Batasan Prediksi Siklon Tropis, Siapkan Sistem Peringatan Dini Berbasis Dampak
Kapolri Pimpin Apel Banser di Cirebon, Siapkan Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Sidang Korupsi Chromebook Nadiem Ditunda Lagi, Kesehatan Jadi Alasan