tambahnya.
Di sisi lain, ada satu laporan yang masih menyisakan tanda tanya. Sebuah pondok pesantren dilaporkan hilang, dan tim masih berusaha memastikan lokasi dan kondisinya, terutama di Aceh Tamiang.
“Yang hancur itu, yang hilang itu ada satu yang bisa kita deteksi tapi yang Tamiang itu masih ada Aceh Tamiang itu masih perlu mendata ulang, karena saya belum sempat kemarin karena jembatannya baru mau disambung,”
jelasnya dengan nada serius.
Nasaruddin menegaskan komitmen kementeriannya. Mereka akan segera bertindak, mengambil langkah nyata untuk menangani fasilitas pendidikan yang rusak atau bahkan hilang begitu saja.
“Nah insya Allah dalam waktu dekat ini kami tidak akan menelantarkan saudara-saudara kami di Sumatera, itulah pendidikan Islam akan memberikan kepemihakan terhadap kaum yang lemah dan termasuk mereka adalah yang lemah,”
tutupnya, mengakhiri pernyataan.
Artikel Terkait
Gempa 6,5 Magnitudo Guncang Papua Nugini, Tak Berpotensi Tsunami
Bus Tak Layak Jalan Tewaskan 16 Orang di Simpang Krapyak
Dari Layar ke Hidup: 5 Drama Korea yang Menyimpan Pelajaran Mendalam
Ustadz Jazir Wafat, Telah Pergi Sang Guru dan Perpustakaan Hidung Sejarah Indonesia