Sabtu (20/12) siang, suasana di Gedung Merah Putih KPK terasa mencekam. Di hadapan awak media, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang akhirnya dihadirkan. Penampilannya langsung menyita perhatian: peci hitam dan rompi oranye KPK yang dikenakannya menegaskan status barunya sebagai tersangka.
Operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Kamis lalu itu benar-benar membuahkan hasil. Tak sendirian, Ade hadir bersama sang ayah, HM Kunang, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami. Mereka berdua dicurigai terlibat dalam praktik korupsi yang menjijikkan, yaitu suap terkait proyek "ijon" di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Menurut penjelasan penyidik, ada satu lagi nama yang ikut terjerat. Dia adalah Sarjan, seorang pihak swasta yang diduga menjadi mata rantai dalam kasus ini.
Konferensi pers itu berlangsung singkat. Namun begitu, cukup untuk menggambarkan betapa rumitnya jaringan yang dibongkar KPK. OTT pada 18 Desember itu bukan tindakan biasa; ini adalah puncak dari penyelidikan yang telah berjalan cukup lama.
Wajah Ade Kuswara Kunang terlihat lesu. Di balik rompi oranye itu, tersimpan kisah tentang seorang bupati dan ayahnya yang kini harus berhadapan dengan hukum. Kasus suap proyek ijon ini jelas menjadi pukulan telak bagi masyarakat Bekasi yang mengharapkan kepemimpinan yang bersih.
Artikel Terkait
Rustam Effendi Klaim Foto di Ijazah Jokowi Palsu: Lihat Saja Mulut dan Kacamatanya
Bahlil Tegaskan Golkar Bukan Kendaraan Pribadi
Membongkar Kultur Diam: Ketika Kompromi Melahirkan Ketimpangan
Jogja Siaga Sampah, Lonjakan 40 Persen Mengintai Saat Nataru