"Kok cuma Ulil yang disalahkan?!"
Pertanyaan itu mungkin sedang berkecamuk di benak banyak orang. Lihat saja linimasa media sosial, rasanya serangan dan kritik tajam memang berpusat pada satu nama itu. Tapi, tunggu dulu. Jangan buru-buru mengambil kesimpulan.
Begini penjelasannya. Apa yang kamu lihat di layar ponselmu sangat dipengaruhi oleh algoritma. Singkatnya, kalau kamu sering berinteraksi dengan konten tentang Ulil Abshar-Abdalla, ya dunia digitalmu akan dipenuhi oleh itu. Bisa jadi itu kritik, bully-an, atau debat tak berujung. Jadi, yang kamu saksikan bukanlah gambaran utuh realitas di luar sana.
Di sisi lain, klaim bahwa dialah yang paling banyak dibully perlu dibuktikan dengan data. Tanpa survei yang valid atau setidaknya merujuk pada penelitian lembaga kredibel, semuanya cuma kesan subjektif belaka. Persepsi kita seringkali menipu.
Artikel Terkait
Dari Jari ke Parlemen: Kisah Doktor yang Menguak Politik Digital Gen Z
Tim Medis UNAIR Bergerak Cepat Tangani Duka Banjir Bandang Sumatera
Data Deforestasi Bertolak Belakang, Pulau-Pulau Terancam Tenggelam
Evakuasi Korban Banjir Bandang Dihentikan Demi Penyambutan Pejabat