Kabupaten Solok diguncang bencana hebat Rabu lalu. Banjir bandang dan longsor datang tak terduga, menghanyutkan segalanya. Di antara lumpur dan air yang mengamuk, kayu-kayu gelondongan ikut terbawa arus deras.
Menurut sejumlah saksi, kayu-kayu itu terlihat hanyut hingga ke perairan Danau Singkarak. Tak cuma di danau, tumpukan kayu juga berserakan di sepanjang jalur yang dilalui banjir bandang, memenuhi aliran sungai dan pinggiran jalan.
Nasib petani pun tak kalah memilukan. Sawah-sawah di dekat danau yang seharusnya menghijau, kini berubah menjadi hamparan lumpur dan puing. Hasil panen yang dinanti-nanti lenyap seketika.
Dampaknya sungguh parah. Dari data yang berhasil dihimpun, korban jiwa akibat bencana di Sumatera Barat mencapai 129 orang. Angka yang menyedihkan. Belum lagi 118 warga lainnya yang masih dinyatakan hilang, membuat suasana duka kian mencekam.
Namun begitu, kalau dibandingkan dengan kondisi di Aceh dan Sumatera Utara, pemulihan di Sumatera Barat terlihat sedikit lebih maju. Situasinya perlahan mulai membaik, meski jalan untuk pulih total masih sangat panjang.
Artikel Terkait
Untan Borong Prestasi Sempurna di Program Inkubasi LPDB
BMKG Buka Suara: Biaya Modifikasi Cuaca Bisa Tembus Rp 300 Juta per Penerbangan
Prabowo Tinjau Pascabencana: Pelan-pelan Kita Kembalikan ke Normal
Ujung-Ujungnya ke Dapur: Stereotip yang Masih Mengakar dalam Percakapan Sehari-hari