Serangan Drone Israel Tewaskan 13 Jiwa di Kamp Pengungsi Lebanon, Klaim Sasaran Berlawanan

- Rabu, 19 November 2025 | 13:36 WIB
Serangan Drone Israel Tewaskan 13 Jiwa di Kamp Pengungsi Lebanon, Klaim Sasaran Berlawanan

Dalam pernyataan resminya, militer Israel membenarkan serangan tersebut dan menyatakan target yang dihancurkan merupakan pusat pelatihan Hamas yang digunakan untuk mempersiapkan serangan terhadap Israel. "Kami akan terus mengambil tindakan terhadap Hamas di mana pun mereka beroperasi," tegas pernyataan itu.

Namun, Hamas membantah keras klaim Israel tersebut. Menurut juru bicara organisasi itu, serangan justru menghantam fasilitas olahraga dan rekreasi, menegaskan bahwa lokasi tersebut bukanlah basis militer.

Insiden terbaru ini memperpanjang daftar serangan Israel di Lebanon dalam dua tahun terakhir. Data menunjukkan puluhan anggota Hizbullah dan faksi Palestina, termasuk Hamas, telah menjadi korban dalam operasi militer tersebut. Pada Januari 2024, Saleh Arouri, pendiri sayap militer Hamas, tewas dalam serangan drone Israel di Beirut.

Eskalasi militer antara Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon mencapai puncaknya dalam konflik besar-besaran yang pecah akhir September 2024. Konflik tersebut menelan lebih dari 4.000 korban jiwa di Lebanon dengan kerusakan material diperkirakan mencapai USD 11 miliar. Sementara di Israel, 127 orang dinyatakan tewas termasuk 80 personel militer.

Meskipun gencatan senjata yang diinisiasi AS telah berlaku sejak November 2024, serangan udara Israel ke wilayah Lebanon masih terus berlanjut. Israel beralasan serangan tersebut dilakukan untuk mencegah upaya Hizbullah membangun kembali kekuatan militernya.

Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat bahwa selama periode gencatan senjata, lebih dari 270 orang tewas dan sekitar 850 lainnya terluka akibat serangan udara Israel, menunjukkan betapa rapuhnya situasi keamanan di perbatasan kedua negara.


Halaman:

Komentar