Kasus serupa sering terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak yang mempertanyakan efektivitas hukuman yang diberikan, yang dianggap terlalu ringan. Pelaku seringkali hanya mendapat hukuman penjara, yang dinilai tidak sebanding dengan penderitaan korban dan keluarganya.
Perbandingan sistem hukum ini mengundang perdebatan. Penerapan hukum Islam yang ketat, seperti yang terjadi di Afghanistan, kontras dengan sistem hukum positif di banyak negara. Hal ini memunculkan pertanyaan mendasar tentang keadilan dan efek jera dari sebuah hukuman.
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" [QS Al Maidah: 50]
Pembahasan mengenai bentuk hukuman yang ideal untuk kejahatan berat seperti penculikan anak terus menjadi topik yang relevan, menimbang antara hak asasi manusia, keadilan bagi korban, dan pencegahan kejahatan di masa depan.
Artikel Terkait
Dono Pradana Sutradara Surabaya Sukses Bikin Film Pesugihan Sate Gagak, Dapat Dukungan Nobar dari Wali Kota
Bambang Pacul Buka Suara Soal Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani: Ini Faktanya
Gubernur Kalbar Tinjau Program Menu Bergizi Gratis di SMK Negeri 1 Benua Kayong
Nana After School Hadapi Perampok Bersenjata: Kronologi, Cedera Ibunda, dan Fakta Terbaru