MURIANETWORK.COM - Peperangan baru terjadi di negara Arab, Suriah.
Kekerasan antara pasukan pemerintahan baru pimpinan Presiden sementara Ahmad al-Sharaa dan milisi pendukung mantan diktator Bashar al-Assad di wilayah Mediterania terjadi sejak Kamis pekan lalu.
Meski masa tenang telah diumumkan, kejadian ini menewaskan ribuan orang.
Observasi Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan setidaknya 1.383 warga sipil meregang nyawa.
Dalam update Rabu, dikatakan bahwa mereka yang tewas rata-rata dari kelompok Alawite.
Mediterania memang dikenal sebagai tempat tinggal suku Alawite yang menjadi asal keluarga Assad, yang beraliran Siah.
"Warga sipil tewas dalam eksekusi oleh pasukan keamanan dan kelompok sekutu setelah kekerasan meletus minggu lalu di jantung pesisir minoritas Alawite, tempat presiden terguling Bashar al-Assad berasal," kata kelompok yang berbasis di Inggris itu, dikutip dari AFP, Kamis (13/2/2024).
Kelompok itu juga mengatakan meski kekerasan mereda, jumlah korban masih terus meningkat.
Mayat-mayat banyak ditemukan bergelimpangan, baik di jalan, lahan pertanian ataupun rumah-rumah penduduk.
"Kematian terbaru tercatat di provinsi pesisir Latakia dan Tartus, dan di provinsi tengah Hama yang berdekatan," katanya.
Artikel Terkait
Tentara Israel Mundur dari Gaza, Tanda Perang Segera Berakhir atau Hanya Siasat Semata?
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Terima Gencatan Senjata, Trump: Hari yang Penting, Semua Akan Diperlakukan Adil
Trump Perintahkan Israel Hentikan Ngebom Gaza