Blak-blakan, Ferdinand mengatakan bahwa justru ayah dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, itulah yang membuat suasana semakin kacau.
"Sebetulnya yang membuat ini besar adalah Jokowi," Ferdinand menuturkan.
Kata Ferdinand, respons Jokowi yang salah terhadap isu ijazah tersebut yang membuat menjadi besar.
Terkesan ingin memenjarakan rakyat sendiri.
"Kalau respons Jokowi mudah dan benar, misalnya membuktikan ijazah dia asli, kan ini selesai perkara, tidak akan besar," sesalnya.
Hanya saja, kata Ferdinand, yang terjadi justru Jokowi berupaya menutupi kebenaran ijazahnya di hadapan publik.
"Tapi karena terus menutupi kebenaran ijazah, seperti ketakutan terbuka ke publik, maka ini menjadi besar," jelasnya.
Ia kemudian meminta dengan tegas kepada Presiden dua periode itu agar berhenti bermain seolah-olah sebagai korban dalam dugaan ijazah palsu.
"Jadi Jokowi tidak usah main playing victim, malah dalam hal ini seolah-olah ada agenda besar untuk merusak dia melalui ijazah," tandasnya.
"Tidak, ini hanya permainan sekelompok orang yang memang melihat dan meragukan keaslian ijazah Jokowi," Ferdinand menegaskan kembali.
Ferdinand bilang, dirinya tidak melihat agenda besar politik dalam perkara tersebut.
Meskipun banyak yang mengaitkan pada dugaan menuju pertarungan politik 2029.
"Saya tidak menemukan sama sekali keterkaitan kelompok ini dengan partai politik manapun dengan kekuatan manapun," kuncinya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
KPK Buru Pejabat BPK yang Diduga Main dalam Audit Kementerian!
Bayi Ikut Dibawa, Pasutri di Bekasi Malah Tega Curi Motor!
Anak Riza Chalid Borong Rp 176 Miliar Buat Main Golf, Ternyata Duitnya dari Korupsi Minyak Pertamina!
Mengaku Tak Kenal Yaqut, Padahal Bukti Foto Ini Bicara Lain!