Popularitas eksplosif ini menarik perhatian label rekaman ternama Hallwood Media yang tidak ragu memberikan kontrak senilai USD 3 juta atau setara dengan Rp 48 miliar. Nilai kontrak yang fantastis ini menjadi bukti potensi besar industri musik berbasis AI.
Meskipun menuai kesuksesan, kehadiran Xania Monet juga memicu perdebatan tentang masa depan musisi manusia di industri musik. Banyak seniman menyuarakan kekhawatiran akan posisi mereka yang terancam oleh kemampuan AI dalam menciptakan musik secara cepat dan efisien.
Namun demikian, Jones menegaskan bahwa proyek Xania Monet merupakan bentuk seni kontemporer yang memadukan kreativitas manusia dengan teknologi modern. Ia menekankan bahwa AI hanyalah alat bantu, sementara jiwa artistik tetap berasal dari manusia sebagai kreator utama.
Pencapaian Xania Monet membuka diskusi tentang masa depan industri kreatif dan bagaimana teknologi AI dapat berkolaborasi dengan manusia untuk menciptakan karya seni yang inovatif dan bermakna.
Artikel Terkait
Hotman Paris Gaptek? Ini Alasan Dia Bayar Tunai dan Bawa Uang Puluhan Juta
Putri Isnari Ungkap Persiapan Kelahiran Anak Pertama, Nama Bayi & Harapan Anak Laki-Laki
5 Anime Underrated dengan Episode Singkat (12-13 Episode) yang Bikin Ketagihan
Kasus Video Lisa Mariana: Pria Berinisial F dengan Tato Khas Resmi Jadi Tersangka