Hari Ayah Nasional: Meneladani Keteladanan Ayah dalam Keluarga
Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional. Momen ini menjadi kesempatan berharga untuk mengenang kembali peran penting seorang ayah dalam memberikan kasih sayang, pendidikan, dan perlindungan bagi keluarga.
Kisah Inspiratif Ayah Tunggal dan Anak Slow Learner
Perjuangan seorang ayah dalam mengasuh anak dengan kebutuhan khusus patut diacungi jempol. Seperti kisah mengharukan dari Dadang Sudarto (40), yang telah dua tahun berjuang sendiri membesarkan putranya yang didiagnosis sebagai slow learner dan hiperaktif.
Memahami Kondisi Slow Learner pada Anak
Anak dengan kondisi slow learner memiliki potensi intelektual sedikit di bawah rata-rata, dengan skor IQ berkisar 70-89. Karakteristik yang tampak antara lain lambat dalam menangkap pelajaran, kesulitan memecahkan masalah, serta mudah lupa. Anak-anak ini memerlukan metode pembelajaran khusus dan dukungan maksimal dari orang tua untuk meraih prestasi akademik.
Perjuangan Tanpa Henti Seorang Ayah
"Istrinya meninggal dunia tepat saat Rizky menyelesaikan pendidikan SD. Kini Rizky telah duduk di bangku SMP kelas satu," ungkap Dadang dengan haru.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Dadang berjualan mi ayam di kawasan Masjid Agung Surabaya sambil terus merawat putranya, Mohammad Rizky Sudarto. Meski berstatus sebagai orang tua tunggal, Dadang menunjukkan ketelatenan luar biasa dalam mengasuh anaknya.
Perjalanan Panjang Terapi dan Pengobatan
Sejak Rizky masih balita, Dadang dan almarhumah istrinya telah membawanya ke berbagai dokter dan pengobatan alternatif untuk mendapatkan terapi. Sayangnya, berbagai upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Harapan baru muncul ketika Rizky mulai bersekolah di SLB. Di sinilah Dadang bertemu dengan guru yang memberikan panduan terapi khusus untuk kondisi Rizky.
"Saya dan almarhumah istri sudah berusaha maksimal mencari pengobatan untuk Rizky. Kami berharap dia bisa berkembang seperti anak-anak seusianya. Setelah bertemu guru di SLB yang mengajarkan terapi khusus, saya praktikkan di rumah. Alhamdulillah, Rizky mulai menunjukkan perkembangan, meski memang butuh kesabaran dan ketelatenan ekstra," kenang Dadang.
Artikel Terkait
Waspada! Cara Membedakan Batuk Biasa dan Gejala Pneumonia pada Anak
Ramalan Zodiak Taurus November 2025: Cinta, Karier, Keuangan & Kesehatan
Hari Pneumonia Sedunia 2025: Fokus pada Kelangsungan Hidup Anak dari Ancaman Mematikan
Batik Lawasan untuk Gaun Pesta: Transformasi Batik Kuno Jadi Fashion Modern