Nokturisme: Tren Wisata Malam yang Sedang Naik Daun
Belakangan ini, para traveler ramai membicarakan nokturisme. Tapi sebenarnya, apa sih nokturisme itu? Intinya, ini adalah kegiatan wisata yang dilakukan saat malam tiba. Dunia yang gelap justru menawarkan pengalaman menjelajah yang sama sekali berbeda.
Menurut data dari National Geographic, cukup mengejutkan hampir 62% responden di 33 negara ternyata mempertimbangkan untuk berlibur di malam hari. Aktivitasnya beragam banget, mulai dari mengamati bintang, safari, sampai sekadar jalan-jalan keliling kota setelah gelap.
Di sisi lain, mungkin alasan di balik tren ini lebih sederhana. Minat orang untuk jalan-jalan memang terus meningkat, tapi rekomendasi destinasi baru yang menarik nggak selalu banyak. Nah, nokturisme inilah yang bisa memberikan perspektif segar terhadap tempat-tempat wisata yang sudah biasa kita kunjungi. Intinya, kita diajak untuk menemukan kembali dunia yang ternyata berubah total begitu matahari terbenam.
Nah, kalau penasaran, berikut beberapa petualangan nokturnal yang layak dicoba!
Safari Malam: Dunia Satwa yang Berbeda
Mengamati satwa liar di habitat aslinya nggak lagi harus dilakukan siang hari. Nokturisme menawarkan suasana yang lebih menantang. Faktanya, 70% satwa di Safari Afrika ternyata aktif di malam hari. Jadi, kalau mau lihat keragaman satwa yang lebih lengkap, malam hari justru moment yang tepat.
Beberapa tempat wisata bahkan menyediakan penginapan khusus untuk mengamati satwa-satwa eksotis ini. Penginapan di hutan hujan seperti di Madagaskar atau Kosta Rika juga mulai banyak yang nawarin wisata jalan-jalan satwa liar malam hari.
Sementara itu, penginapan di Amazon macam Sacha Lodge di Ekuador punya paket unik: wisata kano buat ngelihat mata caiman yang bersinar kalau kena cahaya obor. Seram tapi menarik, ya?
Di Eropa, ada yang lebih ekstrem lagi. Spesialis satwa liar Travelling Naturalist pakai tempat persembunyian semalam buat ngelihat beruang cokelat setiap bulan Juni. Amazing Nature Scandinavia bahkan bikin perkemahan di 'area kawanan serigala' khusus buat dengerin lolongan mereka. Nggak untuk yang penakut sih.
Berburu Cahaya Utara
Aurora Borealis kayaknya jadi impian banyak traveler. Permintaannya melonjak dalam dua tahun terakhir. Salah satu alasannya, tahun 2024 dan 2025 adalah puncak aktivitas matahari yang bikin aurora lebih sering muncul dan lebih kuat.
Tapi jangan salah, nemuin aurora nggak semudah yang dibayangin. Butuh kombinasi cuaca bagus dan sedikit keberuntungan. Banyak yang udah jauh-jauh ke sana tapi pulang dengan tangan hampa.
Tidur di Bawah Bintang
Hotel bintang lima di gedung tinggi udah dianggap biasa. Kini, yang lagi tren justru penginapan dengan atap langit penuh bintang.
Artikel Terkait
Tragedi di Bali: Diare Akut Tewaskan Turis Tiongkok, Ini Peringatan untuk Kita Semua
Alfamidi dan SGM Eksplor Gelar Edukasi Zat Besi untuk 150 Balita di Manado
Penggemar Film Beralih Massal, Ini Daftar Platform Legal Pengganti LK21
Nyeri Haid Tak Tertahankan? Waspadai Endometriosis, Biang Kerok Gangguan Kesuburan