Dana sebesar Rp 23,28 triliun tersebut telah disalurkan ke berbagai sektor strategis, dengan fokus utama pada sektor perumahan. Alokasi dana mencakup pembiayaan untuk developer properti dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Nixon menambahkan bahwa debitur korporasi BTN memang didominasi oleh pelaku di sektor perumahan, seperti developer, perusahaan properti, dan kontraktor. Selain itu, dana juga mengalir ke sektor pendukung seperti kesehatan, pendidikan, perdagangan, manufaktur, dan pemerintahan.
Dukungan untuk Ekosistem Perumahan Nasional
Pertumbuhan di segmen korporasi BTN menunjukkan tren positif. Hal ini sejalan dengan strategi bank untuk memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem perumahan nasional.
Skema penempatan dana ini merupakan bagian dari program pemerintah yang memindahkan dana SAL dari Bank Indonesia ke bank-bank milik negara. BTN mendapatkan alokasi sebesar Rp 25 triliun dari total Rp 200 triliun yang dialihkan ke Himbara dan BSI, dan berhasil menyalurkannya dengan cepat dan tepat sasaran.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% di Kuartal III 2025: Konsumsi Domestik Jadi Penggerak Utama
Modal Asing Keluar Rp 4,58 Triliun di Awal November 2025: Penyebab & Dampaknya
BRI Dukung UMKM Naik Kelas & Ekspansi di Festival Kemudahan Usaha Mikro
Rupiah Melemah ke Rp16.690: Ini 5 Faktor Penyebab dan Proyeksi ke Depan