Jatmiko menekankan bahwa lonjakan laba bersih ini adalah hasil konkret dari strategi integrasi operasional dan digitalisasi bisnis. PalmCo memanfaatkan sistem canggih seperti PalmCo Business Cockpit dan Agro View yang memungkinkan pemantauan aktivitas kebun dan pabrik secara real-time. Sistem ini memungkinkan identifikasi dan pengendalian potensi deviasi produktivitas dan biaya dengan lebih cepat dan akurat.
Kinerja Keuangan dan Fokus Strategis
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) PalmCo mencapai Rp 7,5 triliun. Angka ini meningkat 34 persen dengan margin EBITDA yang sehat di level 23 persen.
Sejalan dengan arahan pemerintah untuk BUMN, PalmCo menempatkan peningkatan return on asset (ROA) sebagai fokus strategis utama. Upaya untuk memperkuat profitabilitas aset ini ditempuh melalui efisiensi proses, penguatan pasar hilir, serta pengembangan ekonomi sirkular dan diversifikasi produk turunan sawit.
Prospek dan Optimisme Kuartal IV 2025
PalmCo menatap kuartal IV-2025 dengan optimisme yang tinggi. Optimisme ini didorong oleh tren harga sawit yang relatif stabil dan volume produksi yang terus menunjukkan tren peningkatan. Perusahaan tidak hanya fokus pada pencapaian laba, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk mendukung program hilirisasi industri sawit pemerintah dan peningkatan kesejahteraan petani rakyat, sekaligus berperan sebagai penggerak ekonomi daerah.
Artikel Terkait
Konsumen PUAS! Ini 5 Alasan SPBU Pertamina Selalu Jadi Pilihan Utama
Progres Tol Japek II Selatan Tembus 72%, Jadi Jalur Alternatif Cepat ke Bandung
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 9 November 2025: Cek UBS & Galeri24 per Gram
ESDM Sinyalir Tambah Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta 2026, Ini Alasannya