Mentan Bangun Peternakan Ayam Petelur Baru di Daerah dengan Harga Telur Tinggi
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan rencana strategis pemerintah untuk membangun peternakan ayam petelur baru di berbagai wilayah di Indonesia yang masih mencatatkan harga telur di atas Harga Acuan Pembelian (HAP). Langkah ini diambil untuk menstabilkan harga dan memastikan kecukupan pasokan telur nasional.
Pemetaan Daerah dengan Harga Telur Tertinggi
Amran menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan pemetaan menyeluruh terhadap daerah-daerah dengan harga telur yang masih tinggi. Daerah-daerah inilah yang akan menjadi prioritas untuk pengembangan peternakan ayam petelur baru. Tujuannya adalah untuk mendekatkan lokasi produksi dengan pusat konsumsi, sehingga distribusi lebih efisien dan harga dapat lebih stabil serta merata di seluruh Indonesia.
Dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap Kebutuhan Telur
Kebutuhan telur ayam ras nasional mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah. Amran membeberkan bahwa program MBG membutuhkan pasokan telur sekitar 700.000 ton. Selain itu, kebutuhan untuk ayam pedaging juga meningkat menjadi 1,1 juta ton. Peningkatan permintaan ini menjadi dasar perlunya penguatan ekosistem peternakan nasional.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Larangan Thrifting Prabowo: Solusi Pemerintah untuk Pedagang UMKM
Harta Kekayaan Denny JA Tembus Rp 3,08 Triliun: Rincian LHKPN Komisaris Utama PHE
Warisan Budaya PalmCo: Dari Peninggalan Kolonial hingga Kebun Sawit Terbesar
Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025: 5,04%, Melambat Akibat Konsumsi & Politik