Laba Bersih SSIA Kuartal III-2025 Turun 97% Jadi Rp6,5 Miliar
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan laba bersih sebesar Rp6,5 miliar hingga kuartal III tahun 2025. Angka ini mengalami penurunan yang sangat signifikan, yakni 97 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp228,4 miliar.
Pendapatan Konsolidasi SSIA Juga Turun
Perusahaan juga mencatatkan penurunan pada pendapatan konsolidasinya sebesar 14,2 persen. Hingga September 2025, pendapatan SSIA tercatat sebesar Rp3,31 triliun, turun dari posisi sebelumnya yang mencapai Rp3,8 triliun.
Kinerja Segmen Bisnis Surya Semesta Internusa
Kinerja dari berbagai segmen bisnis SSIA menunjukkan hasil yang beragam:
- Segmen Properti: Kontribusi terhadap total pendapatan turun 19,4 persen menjadi Rp545,0 miliar.
 - Segmen Konstruksi: Tumbuh positif sebesar 4,8 persen menjadi Rp2,6 triliun, didorong oleh kemajuan proyek dan kontrak baru.
 - Segmen Perhotelan: Pendapatan anjlok 50 persen menjadi Rp351,9 miliar, terutama akibat renovasi besar di Paradisus by MeliĆ” Bali.
 
Pemulihan di Kuartal III 2025
Secara kuartalan, SSIA menunjukkan tanda pemulihan. Perusahaan berhasil membalikkan kerugian Rp10,6 miliar di kuartal II menjadi laba Rp28,8 miliar pada kuartal III. Pertumbuhan pendapatan sebesar 15,3 persen menjadi Rp1,2 triliun pada kuartal tersebut menjadi pendorong utamanya, didukung oleh kinerja positif di semua lini bisnis.
Kondisi Keuangan PT Surya Semesta Internusa
SSIA mencatatkan EBITDA sebesar Rp256,7 miliar, yang turun lebih dari 50 persen. Pelemahan ini terutama dipengaruhi oleh penurunan pendapatan segmen perhotelan yang mencapai 123,7 persen. Hingga akhir September 2025, posisi kas perusahaan tercatat sebesar Rp1,61 triliun dengan total aset mencapai Rp11,75 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan adalah Rp3,5 triliun dan ekuitas sebesar Rp5,7 triliun.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
PT Harvest Capital International Borong 51,58 Juta Saham DIGI Senilai Rp 1,19 Miliar: Apa Artinya?
Harga Beras Turun! Operasi Pasar Diperpanjang hingga Capai HET
Kisah Sukses UMKM: Jims Honey, Sovlo, Kanky Raih Omzet Miliaran Rupiah Berkat Tokopedia & TikTok Shop
Rusun Subsidi Tipe 45 Dikaji Ulang: Solusi Hunian MBR atau Beban Baru?