Hari terakhir perdagangan saham di tahun 2025 ditutup dengan sentuhan merah. IHSG dibuka terkoreksi ke level 8.627 pada Selasa (30/12) pagi, seolah mengikuti ritme akhir tahun yang cenderung lesu. Namun begitu, pergerakannya tak lama stabil. Hanya semenit berjalan, indeks acuan itu semakin terpuruk, melemah 0,52 persen ke posisi 8.599.
Pasar terlihat gamang. Dari total saham yang diperdagangkan, 261 menguat tapi kalah jumlah dengan 198 yang melemah. Sementara itu, tak kurang dari 499 saham lainnya memilih diam, stagnan tanpa perubahan harga. Transaksi awal tercatat cukup cair, menyentuh Rp1,2 triliun dengan volume perdagangan mencapai 1,8 miliar saham.
Tekanan jual ternyata cukup luas. Indeks-indeks utama lainnya ikut terjun. LQ45 melemah 0,79 persen, sementara IDX30 turun 0,81 persen. Indeks JII dan MNC36 juga tak berkutik, masing-masing merosot 0,65 persen dan 0,89 persen.
Di sisi lain, tidak semua sektor berwarna suram. Beberapa masih mampu bertahan di zona hijau, seperti konsumer non-siklikal, infrastruktur, properti, dan teknologi. Mereka jadi penahan semangat di tengah pelemahan yang melanda sektor-sektor berat seperti energi, keuangan, dan bahan baku. Sektor kesehatan dan transportasi pun ikut terseret.
Meski pasar lesu, ada beberapa saham yang justru melesat tinggi. Pergerakannya dramatis.
Artikel Terkait
PHE Jambi Merang Serahkan 10% Partisipasi ke BUMD Sumsel, Ekonomi Daerah Diharapkan Tergeliat
Amazon Dicoret, OpenAI Masuk: Daftar Pemungut Pajak Digital DJP Berubah
BRI Raih Penghargaan untuk Pemberdayaan Ekonomi Akar Rumput
Saham Emas Rontok, Ikuti Aksi Ambil Untung di Pasar Global