PT Petrosea Tbk (PTRO) baru saja memulai pekerjaan besar. Mereka mendapat kontrak pengelolaan tambang batu bara dari PT Pasir Bara Prima (PBP), yang notabene adalah anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI). Nilainya fantastis, mencapai Rp 17,4 triliun untuk jangka waktu sembilan tahun, dari 2024 hingga 2032.
Di lapangan, tugas Petrosea cukup berat. Mereka harus mengupas dan memindahkan lapisan tanah penutup atau overburden, dengan volume mencapai 234,9 juta Bank Cubic Meter (BCM). Tak cuma itu, target produksi batubaranya sendiri ditetapkan sebesar 26 juta ton. Proyek yang berlokasi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ini, sudah digarap sejak pertengahan Agustus 2024 lalu.
Dan progresnya sejauh ini? Cukup signifikan. Untuk pekerjaan pengupasan tanah penutup saja, realisasinya telah melampaui angka 7,2 juta BCM. Angka yang tidak main-main.
Namun begitu, kerja sama kedua perusahaan ini tak berhenti di situ. Mereka ternyata juga membentuk sebuah perusahaan patungan baru, bernama PT Lintas Kelola Bersama (LKB). Kepemilikan sahamnya 51% dipegang Petrosea dan 49% oleh PBP. Tugas utama LKB ini adalah mengelola jalan tambang serta berbagai fasilitas pendukungnya. Saat ini, mereka sedang fokus menyelesaikan pembangunan jalan angkut atau hauling road.
Jalan yang nantinya akan dikelola LKB ini panjang totalnya sekitar 29,6 kilometer, terbagi dalam enam segmen. Dan siapa yang dipercaya mengerjakan konstruksinya? Lagi-lagi, Petrosea.
Artikel Terkait
Zulhas Siapkan Cadangan Pangan 2026, Jagung Melonjak 230 Persen
Petrindo Jaya Kreasi Incar Mayoritas Saham Singaraja Putra
Tembaga Melonjak ke Level Hampir Rekor, Dihantui Ancaman Tarif Trump
Bandara Ngurah Rai Dibanjiri 82 Ribu Penumpang per Hari Saat Nataru