Bank Rakyat Indonesia (BRI) punya peran yang jelas: mendorong pengusaha UMKM agar bisa tumbuh dan bertahan lama. Caranya? Melalui program pemberdayaan yang terstruktur dan nggak cuma sekadar wacana.
Nah, salah satu wujud nyatanya adalah kehadiran Rumah BUMN di berbagai daerah. Tempat ini fungsinya macam-macam, mulai dari pusat pelatihan sampai pengembangan kapasitas usaha. Intinya, jadi rumah belajar buat para pelaku usaha mikro.
Ambil contoh La Suntu Tastio. Usaha tas yang dirintis Indari sejak 2010 di Depok ini adalah buktinya. Mereka memproduksi tas dengan bahan baku tenun, kulit, dan batik yang didapat langsung dari pengrajin lokal. Produknya dipasarkan online dan offline, bahkan kerap manggung di berbagai bazar dan pameran.
Tapi, jalan mereka nggak mulus-mulus amat. Di awal, tantangan terbesarnya adalah meyakinkan pasar. Mereka harus membuktikan bahwa kain tradisional bisa diolah jadi tas modern yang berkualitas tinggi. Butuh pendekatan desain yang kreatif dan konsistensi mutu yang nggak main-main. Perlahan, usaha itu membuahkan hasil. Berbagai segmen konsumen mulai melirik, bahkan institusi pun percaya.
Menurut Indari, pemilik La Suntu Tastio, titik baliknya justru datang saat dia memutuskan bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta yang dibina BRI.
"Waktu itu saya merasa usaha ini sudah jalan cukup lama, tapi butuh sesuatu yang lebih. Butuh pendampingan yang nggak cuma ngomongin produk, tapi juga strategi biar bisnis bisa naik kelas secara profesional," ujarnya.
Perubahannya ternyata signifikan.
"Cara pandang saya dalam mengelola bisnis jadi jauh lebih terarah. Lebih percaya diri juga, dan yang pasti, lebih siap untuk membidik pasar yang lebih luas," kata Indari.
Artikel Terkait
Indofarma Berbenah, Kerugian Menyusut Rp39 Miliar di Tengah Ancaman Delisting
AWAN Siapkan Strategi Cloud 2026, Hadapi Kenaikan Harga Server dengan Optimisme
Tiket Kereta Nataru Hampir Ludes, Okupansi Jarak Jauh Tembus 100 Persen
ALII: Batu Bara Tetap Jadi Andalan hingga 2026, Diversifikasi Masih Digodok