Nilai tukar Dolar Amerika Serikat bergerak stagnan terhadap mayoritas mata uang utama pada perdagangan Rabu (19/11/2025) pagi. Sentimen investor beralih ke aset safe haven menyusul aksi jual beruntun di pasar saham global.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, tercatat hampir tidak berubah di level 99,594. Posisi ini berada di dekat level tertinggi satu pekan, didorong oleh meningkatnya minat beli investor terhadap obligasi pemerintah AS.
Yen Jepang merangkak naik 0,1 persen, setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi terendah dalam sembilan bulan. Mata uang tersebut kini diperdagangkan di kisaran 155,49 yen per dolar.
Tekanan di pasar saham global semakin nyata. Indeks S&P 5 00 tercatat mengalami penurunan untuk hari keempat berturut-turut, didorong kekhawatiran investor terhadap valuasi saham-saham teknologi artificial intelligence (AI) yang dinilai sudah terlalu mahal.
Kecemasan pasar bertambah setelah data klaim tunjangan pengangguran AS menunjukkan lonjakan signifikan antara pertengahan September dan pertengahan Oktober. Data ini merupakan rilis pertama dari Departemen Tenaga Kerja sejak pemerintah federal AS menghentikan sementara operasinya awal Oktober.
Artikel Terkait
Menguak Struktur Kepemilikan dan Peta Bisnis GPRA, Emiten Properti dengan 30+ Proyek
Pertamina Siap Setor Dividen Rp 42,1 Triliun ke Negara, Realisasi Capai Rp 23 Triliun
IHSG Pacu Kenaikan 57 Poin di Sesi I, Sektor Energi Jadi Lokomotif
Astra International Gelar Rotasi Strategis di Jajaran Direksi dan Komisaris