Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) kembali melanjutkan penyaluran Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Sebanyak 100 keluarga prasejahtera di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, kini telah merasakan manfaat penerangan listrik berkat program penyambungan gratis ini.
Program BPBL di Fakfak merupakan bagian dari inisiatif strategis pemerintah "Merdeka dari Kegelapan". Program ini menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam membuka akses listrik bagi masyarakat, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang menjadi fokus prioritas pembangunan infrastruktur kelistrikan nasional.
Kamal Retraubun (52), salah satu penerima manfaat, mengungkapkan rasa syukurnya atas tersambungnya listrik di rumahnya. Kini, keluarga tersebut dapat lebih leluasa beraktivitas di dalam rumah.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur akhirnya bisa memiliki meteran listrik sendiri. Sebelumnya, kami bergantung pada listrik dari rumah mertua dan harus patungan membeli token ketika habis. Sekarang dengan listrik mandiri, semua aktivitas seperti bekerja dan anak-anak belajar menjadi lebih lancar," tutur Kamal.
Kisah serupa disampaikan Arobi Namudat (66), warga Desa Fakfak Selatan yang berprofesi sebagai sopir. Ia mengaku merasa sangat terbantu dengan kehadiran listrik di rumahnya setelah bertahun-tahun hanya bisa bermimpi memiliki sambungan listrik sendiri.
"Sekarang rumah kami terang benderang. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden, Bapak Menteri, dan PLN yang telah mewujudkan impian kami," ujarnya.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadirkan listrik bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk melalui bantuan penyambungan listrik bagi keluarga prasejahtera. Langkah ini dinilai penting untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri.
"Masih ada saudara-saudara kita yang meski jaringan listrik tersedia, namun tak mampu melakukan penyambungan. Pemerintah hadir mengatasi hal ini. Saya tidak ingin generasi mendatang mengalami kesulitan yang sama seperti yang pernah saya rasakan dulu ketika harus sekolah tanpa listrik," tegas Bahlil.
Artikel Terkait
Darma Henwa Gelontorkan Rp 1,66 Triliun untuk Buyback Saham
Wall Street Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prediksi Pasar Saham 2025
Dividen Interim TGKA Rp30 Per Saham: Jadwal Cum/Ex Date dan Pembayaran 2025
Prospek IPO Asia Tenggara 2026: Pemulihan, Proyeksi, dan Sektor Unggulan