Kekhawatiran utama investor berasal dari dua hal: prospek laju penurunan suku bunga yang lebih lambat dari perkiraan awal dan valuasi saham-saham teknologi kecerdasan buatan atau AI yang dinilai sudah mahal. Saham-saham AI ini sebelumnya menjadi motor penggerak kenaikan pasar saham AS dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, pada sesi tersebut, saham Nvidia, Palantir, dan Microsoft justru berhasil mencetak kenaikan masing-masing di atas 1 persen.
Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga The Fed Memudar
Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember semakin memudar. Hal ini didorong oleh sinyal inflasi yang masih terus berlanjut. Probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, berdasarkan data CME FedWatch, telah turun drastis menjadi di bawah 50 persen, dari level sebelumnya yang mencapai 67 persen. Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, juga turut menyuarakan kekhawatirannya mengenai tingkat inflasi yang masih tinggi.
Laporan Kuartalan Nvidia Jadi Sorotan Utama
Semua mata kini tertuju pada Nvidia, produsen chip AI yang dijadikan barometer kesehatan industri teknologi. Laporan kuartalannya yang akan dirilis pada Rabu pekan depan dinilai krusial. Investor membutuhkan bukti konkret bahwa persaingan untuk mendominasi teknologi AI tidak menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Analis pasar, Mike Dickson dari Horizon Investments, menyatakan bahwa pasar akan menghukum Nvidia jika laporannya mengecewakan, namun juga memprediksi adanya pembeli yang akan masuk untuk menstabilkan kondisi dengan cepat.
Ketidakpastian juga datang dari kondisi pasar tenaga kerja dan prospek inflasi, yang diperburuk oleh jeda dalam data ekonomi resmi pasca berakhirnya penutupan pemerintah AS.
Artikel Terkait
Pemegang Saham Besar BUMI Lepas 4,45 Miliar Saham di Tengah Kenaikan Harga
Target 4 Bulan, PU Kerjakan Instalasi Air Bersih Pasca-Banjir Aceh
DJP Imbau Wajib Pajak Urus Akun Coretax dari Sekarang, Jangan Tunggu Deadline
CPO Bangkit dari Titik Terendah, Dipicu Aksi Beli dan Sinyal Ekspor