"Bagi Indonesia, kelapa sawit bukan sekadar komoditas ekspor. Sawit adalah jembatan untuk memperkuat persahabatan, perdamaian, dan nilai-nilai kemanusiaan," tuturnya.
"Melalui kelapa sawit, kami terhubung dengan berbagai negara, komunitas, dan industri di seluruh dunia. Tujuannya adalah membangun kolaborasi dan menciptakan nilai bersama, bukan kompetisi semata," sambung Rachmat.
Sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia berkomitmen penuh untuk mengelola sumber daya alamnya, termasuk kelapa sawit, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Prinsip ini dijadikan kompas moral untuk menghubungkan kemakmuran ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Rachmat juga menyerukan kepada pelaku usaha agribisnis kelapa sawit untuk meningkatkan keadilan bagi petani kecil dan pekerja perkebunan. Kelompok inilah yang menjadi tulang punggung pasokan minyak sawit dunia.
Data Produksi dan Ekspor Minyak Sawit Indonesia
Berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi minyak sawit Indonesia hingga September 2025 telah mencapai 43 juta ton. Angka ini menunjukkan kenaikan produksi sekitar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sektor ekspor, volume pengiriman minyak sawit mentah (CPO), produk turunannya, oleokimia, dan biodiesel tercatat lebih dari 25 juta ton. Pertumbuhan ekspor ini naik signifikan sebesar 13 persen. Sementara itu, konsumsi domestik juga mengalami peningkatan menjadi 18,5 juta ton.
Artikel Terkait
47 PLTU di Indonesia Adopsi Co-firing Biomassa, Tekan Emisi Karbon
BEI Cabut Suspensi Saham SOHO: Ini Jadwal Perdagangan & Dampak Pindah ke Papan FCA
BI Pastikan Rupiah Segera Menguat: Penyebab & Langkah Stabilisasi
Harga CPO Rebound: Analisis Lengkap Penyebab & Proyeksi 2024-2026