Pintu Investasi AI Dibuka Lebar, Indonesia Siap Cetak 100 Ribu Talenta Setahun

- Jumat, 19 Desember 2025 | 08:18 WIB
Pintu Investasi AI Dibuka Lebar, Indonesia Siap Cetak 100 Ribu Talenta Setahun

Namun begitu, harapannya tidak berhenti di situ. Pemerintah mendorong agar perusahaan-perusahaan itu tak sekadar berinvestasi. Mereka juga diharap bisa memanfaatkan sumber daya lokal untuk membangun keunggulan di kancah global. Industri semikonduktor, misalnya, dinilai sebagai sektor yang sangat strategis.

“Kita sangat mengharapkan para investor dan juga inovator memanfaatkan sumber daya yang kita miliki di sini untuk bisa mendapatkan keunggulan komparatif dalam persaingan global, terutama di industri-industri strategis seperti semikonduktor,” tutur Nezar.

Lalu, bagaimana strategi konkretnya? Nezar membeberkan peta jalan AI nasional yang sudah disusun. Untuk jangka pendek, yakni periode 2025–2027, fokusnya ada pada tiga hal: memperkuat tata kelola ekosistem AI, mencetak 100 ribu talenta AI per tahun, dan membangun infrastruktur data yang berdaulat.

Sedangkan untuk jangka menengah, pemerintah akan mendorong riset AI di sektor publik. Caranya dengan mengembangkan platform sandbox, sebuah ruang uji coba terkontrol bagi berbagai inovasi AI buatan dalam negeri.

Soal pendanaan, pemerintah punya sejumlah skema. Salah satunya adalah pembentukan Sovereign AI Fund. Ada juga skema blended financing yang menggabungkan anggaran pemerintah dengan modal swasta. Tujuannya jelas: memastikan proyek-proyek strategis nasional bisa berjalan berkelanjutan.

Dalam hal ini, peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan didorong. Lembaga ini diharapkan aktif menghimpun dan mengelola pendanaan, khususnya untuk pengembangan industri teknologi strategis tanah air. Upaya ini, jika berjalan baik, bisa menjadi lompatan besar bagi Indonesia.


Halaman:

Komentar