Warisan Tersembunyi: Beban Pensiun ASN yang Mengintai Generasi Mendatang

- Kamis, 18 Desember 2025 | 06:12 WIB
Warisan Tersembunyi: Beban Pensiun ASN yang Mengintai Generasi Mendatang

Belajar dari Luar: Krisis Tak Pernah Datang Tiba-tiba

Sejarah di banyak negara memberi pelajaran yang nyaris seragam. Krisis pensiun tak pernah datang mendadak.

Semuanya berawal dari pembiaran. Kewajiban jangka panjang dibiarkan menumpuk selama puluhan tahun, hingga akhirnya negara dipaksa melakukan koreksi yang mendadak dan biasanya keras.

Koreksi itu sering berbentuk kenaikan usia pensiun secara drastis. Bisa juga pemotongan manfaat. Atau, pungutan fiskal yang tiba-tiba melonjak.

Dan seperti biasa, langkah-langkah darurat selalu lebih perih dibanding reformasi bertahap yang direncanakan dari jauh-jauh hari.

Mengapa Utang Pensiun Lebih Pelik?

Utang negara ke bank atau investor masih bisa dinegosiasikan ulang. Jadwal bayar bisa diatur ulang, suku bunga bisa didiskusikan.

Tapi utang Pensiun ASN itu lain. Ia adalah janji negara kepada manusia yang telah menutup masa pengabdiannya. Ini bukan kontrak komersial belaka. Ini menyangkut martabat di hari tua, kepercayaan pada negara, dan kehormatan negara di mata para pelayannya sendiri.

Makanya, ketika utang ini membengkak tanpa dana cadangan yang memadai, negara terjepit dalam dilema paling berat: memilih antara keadilan fiskal dan keadilan sosial.

Bangsa yang besar seharusnya tak dipaksa pada pilihan seberat itu.

Bukan Untuk Menakut-nakuti, Tapi Untuk Jujur

Membahas utang pensiun yang tak tercatat ini bukan untuk menebar kepanikan. Justru sebaliknya. Ini bentuk kejujuran pada masa depan. Kita sama sekali tak bermaksud meremehkan warisan masa lalu, tapi berusaha agar warisan itu tak berubah jadi beban menghancurkan bagi generasi berikutnya.

Bangsa yang dewasa, berani membuka semua lembaran buku keuangannya dengan transparan. Termasuk halaman-halaman yang biasanya terselip dan jarang dibaca.

Warisan yang Perlu Ditata Kembali

Setiap generasi pasti mewarisi sesuatu. Ada yang dapat tanah, ilmu, atau tradisi. Tapi ada juga yang mewarisi sistem, struktur, dan kewajiban finansial.

Utang Pensiun ASN yang tak tercatat secara terbuka itu adalah salah satu warisan struktural. Ini jelas bukan kesalahan perorangan. Ia adalah konsekuensi logis dari sistem yang dibangun di era berbeda, dengan tantangan zaman yang lain.

Tugas kita sekarang bukan saling menyalahkan. Melainkan menata ulang warisan itu agar tetap punya makna, adil, dan bisa berjalan berkelanjutan.

Pada akhirnya, sejarah tak akan bertanya apakah kita mewarisi masalah.

Sejarah hanya akan bertanya satu hal: apa yang kita perbuat terhadap warisan itu?

Artikel ini adalah bagian dari seri pemikiran untuk menggugah kesadaran literasi publik. Gunakan secara bijak.


Halaman:

Komentar