Perusahaan menargetkan kapasitas pengolahan limbah plastik dan elektronik hingga 100 juta ton per tahun. Untuk mewujudkan target ambisius ini, pihak perusahaan berharap mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Kehadiran investasi ini tidak lepas dari dibukanya rute penerbangan langsung Kuala Lumpur-Semarang dan rencana pembukaan rute Semarang-Singapura. Hal ini memudahkan arus investasi dan perdagangan, sekaligus mendukung sektor pariwisata di Jawa Tengah.
Dampak bagi Ekonomi dan Lingkungan Jawa Tengah
Keberadaan pabrik pengolahan sampah modern ini diharapkan mampu:
- Menjaga kelestarian lingkungan dengan pengelolaan limbah yang tepat.
- Menopang pertumbuhan ekonomi regional.
- Membuka lapangan pekerjaan yang luas.
- Memancing minat investor lain untuk menanamkan modal di Jawa Tengah.
- Berkontribusi pada tujuan ekonomi sirkular dan dekarbonisasi nasional.
Kemitraan strategis jangka panjang ini bertujuan memposisikan KEK Batang sebagai pusat keunggulan teknologi lingkungan dan infrastruktur hijau, yang selaras dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Artikel Terkait
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun, Dimakamkan di San Diego Hills
Ekspor Kopi Indonesia ke Korea Selatan Melonjak dengan Kerjasama Strategis Kota Goyang
Berry Fit Latte di Surabaya: Kopi Sehat Stroberi oleh Barista Tuli, Cuma Rp30 Ribu!
Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Resmi Beroperasi, Kurangi Impor USD1,4 Miliar