Desain Elegan dan Prestasi di Arena Balap
Hino juga meluncurkan varian Coupe dari seri PD yang memiliki desain sangat elegan dan menjadi incaran kolektor mobil klasik hingga saat ini. Desainnya yang unik sering dibandingkan dengan Chevrolet Corvair dan mobil-mobil desain Michelotti lainnya seperti BMW 700. Prestasi Contessa di dunia balap juga tidak main-main. Mobil ini berhasil menjuarai balap di Riverside Raceway pada tahun 1966 yang semakin mengukuhkan reputasinya di kancah global.
Strategi Ekspor dan Akhir Kisah Contessa
Hino memiliki ambisi besar untuk mengekspor Contessa ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara, Australia, Eropa, dan Afrika Selatan. Mereka bahkan mendirikan pabrik perakitan di Selandia Baru dan Israel. Namun, di tengah persaingan ketat dan kebutuhan investasi besar untuk mobil penumpang, Hino memutuskan untuk melakukan merger dengan Toyota pada akhir 1966. Keputusan ini membuat Hino fokus pada kendaraan komersial, dan produksi Contessa dihentikan pada April 1967 setelah sekitar 55.000 unit terjual.
Meski masa produksinya singkat, Hino Contessa tetap dikenang sebagai mobil klasik yang elegan dan menjadi bagian penting dari sejarah otomotif dunia, menandai era di mana Hino berani menjelajahi pasar mobil penumpang.
Artikel Terkait
Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Resmi Beroperasi, Kurangi Impor USD1,4 Miliar
Tren Wisata 2025: Barcelona Kota Paling Banyak Dipesan, London Paling Banyak Dicari
EHEF 2025 Jakarta: Info Beasiswa Erasmus+ & 100+ Universitas Eropa
Ekspor Udang Indonesia ke AS Tembus USD 1,39 Miliar, Naik 16,3% di 2025