Kalender Bali Hari Ini: Buda Umanis Julungwangi & Purnama Kelima - Arti, Makna & Hari Baik

- Rabu, 05 November 2025 | 06:20 WIB
Kalender Bali Hari Ini: Buda Umanis Julungwangi & Purnama Kelima - Arti, Makna & Hari Baik
Kalender Bali Hari Ini: Buda Umanis Julungwangi & Purnama Kelima - Arti & Kegunaan

Makna dan Kegunaan Kalender Bali: Buda Umanis Julungwangi & Purnama Kelima

Menurut penanggalan Bali, hari ini memasuki hari Buda Umanis Julungwangi yang bertepatan dengan Purnama Kelima. Kalender Bali bukan sekadar penanggalan, melainkan panduan hidup masyarakat dalam menentukan waktu terbaik untuk berbagai aktivitas.

Fungsi Penting Kalender Bali dalam Kehidupan Sehari-hari

Sama seperti kalender Jawa, masyarakat Bali menggunakan kalender tradisional ini untuk berbagai keperluan spiritual dan duniawi. Mulai dari menentukan hari baik dan hari buruk, hingga untuk acara keagamaan, usaha, pertanian, pernikahan, hingga kelahiran.

Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, Kalender Bali telah mengalami modifikasi dan penyesuaian dengan kearifan lokal. Dua konsep kunci dalam penanggalan ini adalah Pengalantaka, yang menjadi acuan untuk menetapkan Purnama dan Tilem, serta Weweran yang dihitung berdasarkan pertemuan Wuku untuk menentukan dewasa ayu (hari baik) dan dewasa ala (hari buruk).

Daftar Hari Baik (Ala Ayuning Dewasa Ayu) Buda Umanis Julungwangi

Berikut adalah rincian hari baik dan buruk pada Rabu ini berdasarkan Kalender Bali, yang dapat menjadi panduan Anda:

  1. Amerta Dadi: Sangat baik untuk melaksanakan upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur.
  2. Amerta Sari: Baik untuk upacara Dewa Yadnya di sanggah atau merajan, serta untuk menanam bunga-bungaan.
  3. Cintamanik: Hari yang baik untuk melakukan upacara potong rambut.
  4. Dasa Guna: Cocok untuk membangun bangunan suci dan upacara pelantikan pengurus atau pejabat.
  5. Dewa Ngelayang: Baik untuk mendirikan bangunan suci, melaksanakan Dewa Yadnya, dan Pitra Yadnya.
  6. Kala Bangkung, Kala Nanggung: Hari ini tidak disarankan untuk mulai memelihara ternak.
  7. Kala Dangu: Sebaiknya hindari untuk memulai pekerjaan baru, pindah tempat, atau bepergian.
  8. Kala Tampak: Tidak baik digunakan untuk melangsungkan pernikahan.
  9. Pamacekan: Baik untuk mengerjakan sawah atau tegal, serta membuat alat penangkap ikan. Namun, tidak baik untuk melaksanakan yadnya.
  10. Pepedan: Baik untuk membuka lahan pertanian baru, tetapi tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.
  11. Srigati: Sangat baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkannya dari lumbung.
  12. Srigati Turun: Hari yang menguntungkan untuk membibit atau menanam padi, menyimpan padi, menanam kelapa, dan memulai usaha dagang.

Dengan memahami makna di balik setiap hari dalam Kalender Bali, kita dapat menghargai kearifan lokal yang masih relevan hingga kini untuk mengatur waktu dan aktivitas dengan lebih harmonis.

Komentar