Dukungan Pemerintah untuk Frugal Innovation di Sektor Pangan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyepakati pentingnya inovasi ini. Zulhas menekankan bahwa mekanisasi teknologi, khususnya di sektor pangan, sangat krusial.
Menurutnya, frugal innovation adalah kunci dalam mengoptimalkan rantai nilai, terutama di sektor pertanian dan pangan, untuk mendongkrak efisiensi dan produktivitas secara signifikan.
“Biayanya sangat rendah dan meningkatkan produktivitas ekonomi kita. Dari petani sampai konsumen harganya juga rendah. Berbagai keterbatasan kita pecahkan melalui frugal innovation, yaitu melalui digitalisasi," tegas Zulhas.
Apresiasi untuk Semangat Kolaborasi Nasional
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengapresiasi komitmen seluruh pihak terhadap digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia. Ia menyoroti bahwa FEKDI x IFSE 2025 adalah manifestasi nyata dari semangat kolaborasi nasional.
"Acara ini kenapa menjadi kebanggaan kita? Karena ini menjadi suatu wadah dalam pengembangan digitalisasi di sektor keuangan ataupun non-sektor keuangan," ungkap Destry.
Acara penutupan juga diisi dengan casual talk bertema "Artificial Intelligence and Frugal Innovation: Jalan Baru untuk Pemberdayaan Ekonomi Inklusif," serta pengumuman pemenang QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025 dan BI–OJK Hackathon 2025.
"Mari terus dukung sinergi, inovasi, dan inisiatif kebijakan dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital untuk bersama menuju Indonesia Emas 2045," tutup Destry.
Artikel Terkait
Mensos Tegaskan Larangan Keras: Bansos Tak Boleh untuk Beli Rokok, Bayar Utang, dan Judi
1.103 PPPK di Sulteng Terima SK Tahap II 2024: Rincian & Pesan Gubernur
TNI Tambah Batalyon Kesehatan, Jalankan Perintah Presiden Prabowo untuk Evakuasi dan Bantuan Kemanusiaan
Subsidi BBM & Listrik Pakai Face Recognition, Wamensos: Biar Tepat Sasaran