"Kebersihan, sanitasi, dan pengawasan mutu gizi harus diterapkan dengan baik. Jangan sampai terjadi lagi keracunan massal akibat lemahnya pengawasan pada tahap awal penyiapan makanan," tegas Endah.
Kendala Koordinasi Terungkap
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Inf Roni Hermawan mengungkapkan kendala koordinasi antara Satuan Pendidikan dan pihak kapanewon. Menurutnya, kurangnya komunikasi sebelumnya menyebabkan kebingungan dalam penanganan awal kasus keracunan ini.
Korban Keracunan MBG
Sebelumnya dilaporkan 695 siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul mengalami gejala pusing, mual, dan diare setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (28/10).
Rapat koordinasi ini dihadiri jajaran forkopimda, pejabat OPD, serta Satgas MBG untuk memastikan peningkatan pengawasan program makanan bergizi di masa mendatang.
Artikel Terkait
Industri Anime Jepang Cetak Rekor Rp414 Triliun, Pasar Luar Negeri Melonjak 26%
China Longgarkan Larangan Ekspor Chip Otomotif, Dampaknya bagi Industri Mobil Global
Insiden Penikaman Massal di Kereta Inggris: 10 Korban, Bukan Terorisme
7 Manfaat Bayam untuk Kesehatan: Turunkan Berat Badan & Cegah Osteoporosis