Namun begitu, ada aspek lain yang tak kalah penting. China ternyata juga sedang memperkuat jejaring dagangnya. Pada tahun yang sama, mereka akan menerapkan tarif rendah untuk barang impor tertentu dari 34 mitra dagangnya. Ini semua dilakukan berdasarkan perjanjian perdagangan bebas dan pengaturan preferensial yang sudah disepakati sebelumnya. Intinya, kerja sama ekonomi dan integrasi regional mau didorong lebih dalam lagi.
Dan yang patut dicatat, sikap China terhadap negara-negara kurang berkembang tetap konsisten. Untuk tahun depan, mereka akan mempertahankan kebijakan tarif impor nol persen. Kebijakan ini berlaku untuk 43 negara kurang berkembang yang sudah punya hubungan diplomatik dengan China.
Jadi, secara garis besar, langkah-langkah ini bukan hanya soal angka tarif. Lebih dari itu, ini adalah sinyal kuat tentang arah kebijakan ekonomi China ke depan yang terbuka, berorientasi pada kualitas, dan tetap memperhatikan kerja sama global.
Artikel Terkait
Babak Pertama HPSL 2025/26 Berakhir, Kudus Siap Bergabung di Fase Kedua
Libur Akhir Tahun, LRT Jabodebek Kebanjiran Penumpang
590 Ton Narkoba dan Rp41 Triliun: Rincian Sitaan Fantastis Bareskrim di 2025
Modual Nekad Siap Hibur Malam Tahun Baru, Proses Syuting Dipenuhi Ledakan Tawa