Bagi warga di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang rumahnya rusak akibat banjir dan longsor, ada kabar soal bantuan hunian dari pemerintah. Fase darurat bencana perlahan beralih ke tahap pemulihan, dan salah satu fokus utamanya adalah menyediakan tempat tinggal.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan skemanya. Untuk kerusakan ringan dan sedang, ada bantuan stimulan tunai.
"Untuk yang rusak ringan dan sedang, ini akan diberikan biaya dukungan sebanyak Rp15 juta untuk ringan dan sedang Rp30 juta rusak," jelas Tito, Senin (29/12/2025).
Lalu bagaimana dengan rumah yang hancur berat? Menurut Tito, warga akan difasilitasi hunian sementara dulu. Bisa tinggal di huntara yang disiapkan, atau numpang di rumah keluarga. Sambil menunggu, pemerintah akan membangunkan hunian tetap untuk mereka.
"Rusak berat akan disiapkan hunian sementara, ada yang huntara disiapkan atau yang mungkin dengan biaya yang tinggal di rumah keluarga. Sambil dibangunkan hunian tetap," katanya.
Pembangunan huntap ini nantinya melibatkan beberapa pihak. Ada yang dari Danantara, APBN, juga sumbangan dari lembaga non-pemerintah. Danantara sendiri disebut sudah mengalokasikan sekitar 15.000 unit. Sementara dari pihak non-pemerintah, groundbreaking untuk 2.600 unit kabarnya sudah dimulai.
Nah, selain skema itu, ada opsi lain yang disebut Dana Tunggu Hunian atau DTH dari BNPB. Skema ini diperuntukkan bagi mereka yang memilih tidak tinggal di huntara, tapi lebih memilih mengontrak atau tinggal bersama kerabat.
Artikel Terkait
INDEF Soroti Rapuhnya Fondasi Ekonomi, Pertumbuhan 2026 Diprediksi Mentok di 5%
Paradoks Energi Indonesia: Kaya Sumber Daya, Tapi Masih Bergantung Impor
Pusat Dukung Larangan Kembang Api, Tahun Baru 2026 Diimbau Lebih Hening
OpenAI Gantikan Amazon Sebagai Pemungut Pajak Digital di Indonesia