Risiko aquaplaning ini makin besar kalau kita ngebut. Tandanya cukup jelas: setir mobil tiba-tiba terasa ringan dan kayak nggak nyambung sama jalan. Saat momen kritis ini datang, reaksi setiap pengemudi bisa berbeda-beda.
Nuril membeberkan, kebanyakan orang langsung panik dan berusaha keras mengendalikan mobil yang sudah oleng. Dia punya tips.
"Kalau lihat genangan di depan dan nggak mungkin menghindar, segera lepas kaki dari pedal gas. Pegang setir kuat-kuat," ujarnya.
Dengan kecepatan tinggi, waktu untuk bereaksi sangat terbatas. Tapi, membiarkan mobil menerobos genangan dengan teknik tadi bisa meminimalisir dampaknya.
"Jangan diinjak remnya. Biarkan saja mobil menerjang air. Efek aquaplaning tetap ada, sih. Tapi dengan melepas gas dan tidak ngerem, risikonya jauh lebih kecil," terang Nuril.
Kejadian seperti ini sekaligus jadi pengingat keras bagi semua pemilik kendaraan. Penting banget untuk rutin mengecek kondisi fisik ban. Mulai dari dinding samping, permukaan tapak, sampai tanda keausan atau TWI. Jangan sampai telat, karena nyawa taruhannya.
Artikel Terkait
APBD DKI 2026 Dipangkas Rp10,54 Triliun, Fokus ke Sampah, Banjir, dan Kemacetan
Tanggap Darurat Sumatera Tak Libur Meski Tahun Baru Mendekat
APBD DKI 2026 Dipangkas Rp10,5 Triliun, Fokus ke Banjir dan Kemacetan
Hari Kedua Pencarian di Labuan Bajo, Serpihan Kapal Ditemukan, Empat Warga Spanyol Masih Hilang