Di sisi lain, Mulyadi menegaskan kesiapan Bobibos untuk diproduksi massal di Indonesia. Syaratnya cuma satu: ada regulasi yang jelas. Saat ini, aturan transisi energi baru hanya mencakup sawit, aren, dan tebu. Jerami belum masuk dalam daftar.
"Kalau negara minta, kami siap. Bayangkan, potensi sawah kita 11,3 juta hektare. Dengan perhitungan yang konservatif sekalipun, bisa dihasilkan sekitar 20 miliar liter per tahun. Itu akan sangat meringankan beban masyarakat," ucap anggota Komisi XI DPR ini.
Namun begitu, dia bersikukuh tidak akan gegabah. "Kami ini kader partai pemerintah. Harus jadi contoh taat aturan. Mustahil kami produksi dan distribusi massal tanpa ada uji ketahanan, sertifikasi, dan standar keselamatan yang jelas," tegasnya.
Jadi, meski peluang di luar negeri sudah terbuka, langkah di dalam negeri masih menunggu payung hukum. Semuanya kembali pada kebijakan pemerintah.
Artikel Terkait
Garuda Bantah Isu Pramugari Patah Tulang Usai Turbulensi Parah di Rute Jakarta-Sydney
LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Akhir Pekan Saat Libur Nataru
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Perairan Enggano, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Somasi untuk Suami Boiyen hingga Sukses Melesatnya Agak Laen, Ini 5 Berita yang Mengguncang Jumat Lalu