Di sisi lain, aksi hari itu tidak hanya soal plakat. Dua orang lain juga diamankan polisi. Mereka kedapatan melempari sebuah gedung dengan cat merah. Menurut Prisoner for Palestine, gedung tersebut adalah kantor perusahaan asuransi. Kenapa jadi sasaran? Perusahaan itu diduga punya keterkaitan dengan klien cabang Elbit Systems, perusahaan pertahanan Israel yang beroperasi di Inggris.
Greta Thunberg, tentu saja, lebih dikenal dunia sebagai wajah gerakan iklim global. Semuanya berawal dari aksi tunggalnya di depan parlemen Swedia pada 2018. Tapi belakangan, perhatiannya meluas ke isu kemanusiaan, termasuk konflik di Gaza.
Ini pun bukan pengalaman pertama dia berurusan dengan polisi Inggris. Pada 2024, dia sempat dibebaskan dari dakwaan pelanggaran ketertiban umum. Hakim waktu itu berpendapat polisi tak punya alasan kuat untuk menangkapnya dan beberapa rekannya dalam sebuah demo di London setahun sebelumnya.
Dan tahun 2025 ini sepertinya cukup berat baginya. Bukan cuma di London, Thunberg juga dua kali ditahan oleh pasukan Israel. Salah satunya terjadi bulan Oktober, saat dia bergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla menuju Gaza. Waktu itu, dia ditahan bersama ratusan aktivis internasional lainnya tepatnya 478 orang.
Artikel Terkait
Fahmi Bawa Bukti Baru ke Bareskrim, Klaim Dijebak dalam Kasus CCTV
Waspadai Tanda Radiator Bermasalah Sebelum Mesin Overheat
Zilfa Aninda: Dari Lapangan Kampung ke Final Piala Pertiwi
VinFast Raih Penghargaan, Buktikan Komitmen Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia