"Khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus Pertamina yang telah menimbulkan kekecewaan luas di masyarakat, termasuk bagi saya sebagai bagian dari generasi muda," ungkap klarifikasi KGPAA Hamangkunegoro yang dibacakan oleh Dani.
Unggahan itu diakui Putra Mahkota sebagai ekspresi kekecewaan dirinya serta bentuk kritik kepada pemerintah.
Ia menekankan, pernyataan itu bukanlah cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme atau jiwa bela negara dalam dirinya.
"Melainkan suatu bentuk kritik dan sindirian terhadap para penyelenggara negara saat ini," jelasnya.
Putra Mahkota menekankan, klarifikasi tersebut bukanlah bentuk dari permintaan maaf.
Sebab, pernyataan itu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan bentuk peran aktif KGPAA Hamangkunegoro sebagai anak bangsa.
"Ini bukan permintaan maaf karena ini bukan sebuah kesalahan. Akan tetapi malah peran serta yang aktif bagi seorang anak bangsa yang kebetulan Putra Mahkota Keraton Surakarta terhadap kondisi keadaan sosial, politik, ekonomi yang belakangan ini meresahkan masyarakat," tandasnya.
Diketahui, selain menuliskan, 'Nyesel gabung republik', KGPAA Hamangkunegoro juga mengunggah kalimat sindirian serupa di media sosialnya.
"Percuma Republik Kalau Cuma untuk Membohongi," demikian isi tulisan tersebut.
KGPAA Hamangkunegoro juga menambahkan tagar #IndonesiaGelap
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Analisis Hendri Satrio: Makna Tersembunyi PROJO Gabung Gerindra & Ganti Logo Jokowi
Drone Emprit Ungkap Penggiringan Opini Demo DPR Akhir Agustus 2025
Duta DPD 2025 Resmi Diluncurkan, Perkuat Asta Cita Prabowo ke Daerah
Reaksi Jokowi Dengar Logo Wajahnya Dihapus Projo: Tak Dipermasalahkan