"Akun @RafikaBayu ini telah menebar hoax dan fitnah. Laku seperti ini tdk boleh terus didiamkan. Merusak demokrasi kita yg mau sama2 kita jaga. @DivHumas_Polri," tulis Dahnil Anzar.
"Terimakasih informasinya. InsyaaAllah ditindak secara hukum oleh @DivHumas_Polri," tambah Dahnil Anzar di komentar lain.
Penelusuran redaksi, rekaman suara Prabowo yang diunggah akun @RafikaBayu itu sudah melalui proses editing dan tidak utuh. Video asli percakapan Prabowo itu ada pada acara talkshow TVOne "Satu Jam Lebih Dekat Bersama Prabowo" pada 15 September 2015.
Dalam video di TVOne, Prabowo sedang menjelaskan adanya negative campaign dan black campaign dengan durasi 38.29 menit. Namun pada video tersebut, ternyata ada beberapa bagian pernyataan Prabowo yang dipotong di video unggahan akun @RafikaBayu.
"Jadi orang-orang yang negative campaign atau black campaign menurut saya, feeling saya ada beberapa kelompok, ada yang memang sebetulnya antek daripada kekuatan asing. Jadi, Indonesia ini enggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat, itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang, sebagai pasar, sumber bahan baku. Orang Indonesia itu pelayan, Indonesia harus bodoh, pelayan kacung. Saya tidak mau itu, saya tidak mau negara saya jadi kacung. Saya mau bersahabat dengan semua negara, tapi negara saya bukan negara kacung," demikian kutipan pernyataan Prabowo dari video di TVOne
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Fakta di Balik Citra Jokowi yang Selama Ini Dijaga: Benarkah Hanya Mitos?
Jokowi dan Fakta Mengejutkan di Balik Runtuhnya Penegakan Hukum
Ahmad Sahroni Ketemu Bro Ron, Dapat Tawaran Mengejutkan Buat PSI?
Dokter Tifa Bongkar Kejanggalan Salinan Ijazah Jokowi di KPU, Ini 3 Fakta Mencengangkan!