Atmosfer pertandingan di Kumamoto mendapat apresiasi positif dari Gregoria. Dia menyoroti sikap sportif penonton tuan rumah yang mendukung kedua pemain dengan adil. Pengalaman bermain di Kumamoto sebelumnya membuatnya merasa nyaman meski harus berhadapan dengan pemain lokal.
Menghadapi semifinal melawan Chiu Phin-Chian, Gregoria mempertahankan pendekatan rendah tekanan. Strateginya adalah dengan mengevaluasi performa hari ini sambil mempelajari pola permainan lawan. Dengan menjaga fokus pada persiapan teknis, Gregoria berharap dapat menampilkan permainan terbaiknya.
Pendekatan mental ini menjadi kunci Gregoria dalam menjaga stabilitas performa di turnamen bulutangkis BWF. Semifinal Kumamoto Masters 2025 menjadi kesempatan berharga baginya untuk memperkuat posisi sebagai tunggal putri Indonesia yang konsisten di kancah internasional.
Artikel Terkait
Hasil Uji Coba Timnas Indonesia U-22 vs Mali U-22: Kadek Arel Bongkar Kesiapan Menuju SEA Games 2025
Cara Vote FIFA Puskas Award 2025: Dukung Rizky Ridho Menang!
Indra Sjafri Pulangkan 3 Pemain Diaspora dari TC Timnas U-22, Ini Alasannya
Nova Arianto Resmi Latih Timnas U-20, Target Piala Asia 2027