Meskipun sempat mendapatkan izin terbatas untuk berlabuh sebentar pada suatu hari Minggu, tujuan utama kunjungan itu hanyalah untuk mengisi ulang persediaan pakan ternak dan alas tidur bagi sapi-sapi tersebut. Setelah persinggahan singkat itu, kapal tersebut kembali harus berlabuh di lepas pantai, jauh dari tempat yang aman.
Kondisi di dalam kapal dilaporkan semakin mengkhawatirkan. Pihak pemilik kapal mengungkapkan kabar buruk bahwa setidaknya 48 ekor sapi telah mati selama penantian panjang ini. Kekhawatiran utama lainnya adalah persediaan makanan di dalam kapal yang dikabarkan hampir habis, mengancam nyawa ribuan sapi yang masih bertahan.
Bukti visual dari kapal menunjukkan adanya kantong-kantong berwarna putih yang tergeletak di dek bagian atas. Diduga kuat, kantong-kantong tersebut berisi bangkai sapi yang telah mati, menggambarkan betapa seriusnya situasi darurat yang dialami oleh hewan-hewan malang ini.
Artikel Terkait
Trump dan Netanyahu Bahas Gaza dan Ancaman untuk Iran di Mar-a-Lago
Jenazah Anak Pelatih Spanyol Ditemukan, Pencarian Korban Pinisi di Selat Padar Masih Digeber
Gempa Dangkal Magnitudo 4.0 Guncang Melonguane Dini Hari
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda