Fahri juga mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam. Ia menegaskan bahwa bahkan untuk semen tiga zak pun masih ada upaya pengurangan kualitas. Ia mendesak agar pihak kepala proyek dan konsultan pengawas dievaluasi secara menyeluruh karena dinilai telah mempermalukan masyarakat dengan praktik curang tersebut.
Kejadian ini memicu gelombang kemarahan di media sosial. Banyak netizen yang menduga adanya praktik mark up atau pengurangan bahan dalam pelaksanaan proyek, yang berujung pada pembangunan infrastruktur yang tidak memenuhi standar keamanan dan kekuatan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang setempat belum memberikan pernyataan atau tanggapan resmi terkait temuan kecurangan dalam proyek pondasi tiang listrik ini. Masyarakat menunggu tindak lanjut dan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab.
Artikel Terkait
Usulan Durian Jadi Buah Nasional Malaysia: Dukung Langkah & Manfaatnya
Hari Penting 12 November: HKN, Hari Ayah, dan Pneumonia Sedunia
Mayat Pria Ditemukan di Km 30 Tol Jagorawi Bogor, Ini Kronologi Evakuasinya
Protes COP30 Brasil: Kredit Karbon Palsu & Solusi Semu Gagal Atasi Krisis Iklim