Tingginya Biaya Logistik Indonesia & Strategi ARDIN untuk Tekan Harga hingga 20%

- Sabtu, 08 November 2025 | 22:05 WIB
Tingginya Biaya Logistik Indonesia & Strategi ARDIN untuk Tekan Harga hingga 20%

Peran Strategis Sektor Distribusi dalam Memperkuat Ekonomi Nasional

Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum ARDIN Indonesia, menekankan bahwa sektor distribusi merupakan pilar vital untuk menopang kekuatan ekonomi nasional. Penguatan sistem distribusi dinilai bukan hanya persoalan logistik, melainkan strategi fundamental agar produk dalam negeri dapat bersaing dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia secara efisien.

Tantangan Biaya Logistik Indonesia yang Masih Tinggi

Ekonomi nasional masih menghadapi tantangan utama berupa biaya logistik yang tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, rasio biaya logistik Indonesia terhadap PDB masih berada di angka 14 persen. Meski telah mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai 24 persen, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang berkisar 8-9 persen. Kondisi ini menyulitkan produk lokal, terutama dari pelaku UMKM dan industri daerah, untuk menembus pasar dengan harga yang kompetitif.

Bamsoet menyatakan, "Biaya logistik kita masih tinggi, di mana sekitar separuhnya diserap oleh transportasi darat. Selama infrastruktur dan sistem distribusi belum terintegrasi, daya saing produk nasional akan selalu kalah di pasar." Pernyataan ini disampaikannya saat melantik Pengurus Badan Pengurus Daerah ARDIN Indonesia Provinsi Jawa Barat di Bandung.

Dampak Tingginya Biaya Transportasi terhadap Harga Barang

Sebagai mantan Ketua DPR RI, Bamsoet menjelaskan bahwa sekitar 50 persen komponen biaya logistik nasional berasal dari transportasi darat, khususnya di wilayah luar Jawa yang aksesnya masih terbatas. Akibatnya, terjadi selisih harga barang antara produsen dan konsumen yang dapat mencapai 20-30 persen hanya karena biaya pengiriman. Menghadapi hal ini, diperlukan strategi kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi seperti ARDIN Indonesia.

Roadmap ARDIN Indonesia 2025-2030 untuk Efisiensi Distribusi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ARDIN Indonesia menyusun roadmap 2025-2030 yang berfokus pada lima arah kebijakan utama:

  • Transformasi digital sistem distribusi
  • Penguatan kemitraan UMKM
  • Dukungan terhadap hilirisasi industri daerah
  • Peningkatan kapasitas SDM logistik
  • Pembentukan pusat logistik regional

Halaman:

Komentar