Setelah police line dibuka, pemilik gedung berencana melakukan perbaikan atau survei kelayakan untuk menentukan apakah gedung akan direnovasi atau dirubuhkan.
Identifikasi 2 Kerangka Manusia
Pada 30 Oktober 2025, atau sekitar dua bulan pascakerusuhan, dua kerangka manusia ditemukan di gedung tersebut. Hasil pemeriksaan forensik kemudian mengonfirmasi bahwa kedua kerangka itu identik dengan Farhan dan Reno, dua orang yang sempat dilaporkan hilang dalam peristiwa kerusuhan di Kwitang, Jakarta Pusat, pada akhir Agustus 2025.
Dari 44 nama yang awalnya dilaporkan hilang oleh KontraS, 40 orang ditemukan telah diamankan polisi. Pencarian kemudian difokuskan pada empat nama: Eko, Bima, Farhan, dan Reno. Setelah Eko dan Bima ditemukan, pencarian berlanjut untuk Farhan dan Reno, yang akhirnya teridentifikasi melalui kerangka tersebut.
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers menyatakan, "Nomor posmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin."
Dia menambahkan, "Nomor posmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi."
Artikel Terkait
Trump Desak Wali Kota Baru NYC Zohran Mamdani Lebih Hormat: Anda Mulai dengan Cara Salah
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Motif Pelaku, dan Respons Tokoh
Ledakan SMAN 72 Jakarta: 54 Korban, Terduga Pelaku Didapat, Situasi Kondusif
Gubernur Pramono Anung Janji Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta