MKD DPR Gelar Sidang 5 Anggota DPR Nonaktif Terkait Penjarahan Agustus 2025
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menggelar sidang terhadap 5 anggota DPR nonaktif terkait demonstrasi Agustus 2025 yang berujung kericuhan dan penjarahan rumah anggota DPR. Ahli kriminologi Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa aksi penjarahan tersebut merupakan targeted looting yang sudah direncanakan.
Penjarahan Terencana Bukan Aksi Spontan
Dalam sidang MKD DPR, Adrianus Meliala menjelaskan bahwa penjarahan Agustus 2025 berkembang menjadi targeted looting, yaitu aksi yang sudah direncanakan dan ditargetkan, bukan aksi spontan masyarakat. Pola ini menunjukkan tingkat organisasi yang lebih tinggi dalam aksi kerusuhan tersebut.
Sense of Injustice Jadi Pemicu Utama
Adrianus menekankan bahwa collective feeling atau perasaan bersama berupa sense of injustice di tengah masyarakat menjadi pemicu kuat aksi penjarahan. Perasaan ketidakadilan ini dirasakan oleh berbagai kalangan, dari masyarakat bawah hingga kelas menengah atas.
Peran Video Viral dan Media Sosial
Video-video viral yang beredar sebelum kejadian disebut sengaja dibuat untuk menciptakan dan memperkuat perasaan ketidakadilan. Sementara itu, ajakan di media sosial berfungsi sebagai triggering factor yang memicu aksi nyata, dari sekadar unggahan menjadi tindakan penjarahan dan kerusuhan.
Kasus ini menjadi perhatian publik mengenai akuntabilitas anggota dewan dan dinamika sosial politik yang dapat memengaruhi stabilitas nasional.
Artikel Terkait
Yamaha Rev Festival 2025: Seru-seruan di SPARK untuk Galang Dana Korban Bencana
Wamen Ribka Haluk Soroti Tata Kelola Otsus Papua Jelang Indonesia Emas 2045
Brimob Siap Jadi Ujung Tombak Pengamanan Nataru di Ibu Kota
Ular Sanca Gegerkan Rumah Roy Marten, Damkar Sigap Evakuasi