Dalam unggahan panjangnya, dia memberi indikasi lebih jauh. Fasilitas yang hancur itu kemungkinan dioperasikan oleh kelompok gerilya ELN. Kelompok ini punya pengaruh kuat di wilayah Catatumbo, sebuah area perbatasan Venezuela yang dikenal sebagai penghasil kokain utama.
Petro tampaknya tak segan menyudutkan kelompok tersebut. Dalam nada yang tegas, dia menyatakan bahwa ELN-lah yang membuka pintu bagi intervensi asing.
Sementara dari pihak AS, pernyataan Trump terdengar lebih umum. Dia hanya menyebut serangan dilancarkan "di area dermaga, tempat mereka memuat kapal-kapal dengan narkoba". Rincian spesifik tentang pabrik atau kelompok bersenjata tidak disebutkan. Perbedaan narasi ini menyisakan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di Maracaibo.
Artikel Terkait
Kecelakaan Maut di Puncak: Pengendara Motor Tewas Setelah Kepala Terlindas Pikap
Ledakan Amarah di Metro: Suami Bakar Rumah Istri Usai Dituduh Selingkuh
KPK Bongkar Kerugian Negara Rp 175 Triliun Akibat Hutan Rusak
Kamera dan Respons Cepat: Kunci Klaim Turunnya Macet Jakarta di Tengah Banjir Kendaraan