Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan respons yang cukup santai soal pernyataan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Hal itu terkait pembangunan jembatan pascabencana di Sumatera. Menariknya, Purbaya mengaku baru tahu kalau dalam proyek itu ternyata ada utang yang menumpuk.
Ungkapan itu ia sampaikan dalam sebuah Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR, yang digelar di Aceh, Selasa lalu. Awalnya, Purbaya menjelaskan peran Kemenkeu yang lebih banyak bekerja di belakang layar.
"Jadi, kalau peran Menteri Keuangan agak sedikit, Pak. Soalnya kami di belakang, kami cuma ya bayar kalau ada tagihan," ujar Purbaya.
Selama ini, menurutnya, proses pembiayaan berjalan lewat satu pintu yaitu BNPB. Semestinya semua berjalan lancar. Namun begitu, Purbaya mengaku baru tersadar ada utang yang dipegang oleh pihak Maruli. Kebetulan dalam rapat itu, dia duduk persis di sebelah sang Jenderal.
"Yang kami tahu kan selama ini satu pintu lewat BNPB. Harusnya sih kita anggap lancar tadinya. Tapi saya baru tahu bahwa sebelah saya punya utang banyak rupanya," candanya.
Artikel Terkait
Presiden Iran Tawarkan Dialog di Tengah Aksi Mogok dan Rial yang Terjun Bebas
Hujan Ringan Akan Temani Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
Buruh Bubar dari Monas, Tuntut Kembalikan Kenaikan Upah Minimum Jabar
Remaja 16 Tahun Hilang Kendali, Empat Kendaraan Berantakan di Jalan Licin Lebak