Menurut penyelidikan, Nuryana tega membunuh hanya demi harta benda korban. Rencananya, motor hasil curian itu akan dijual. Uangnya dipakai buat beli handphone.
"Tujuannya untuk membeli handphone karena pelaku tidak punya," katanya.
Untungnya, aksi keji ini tak berlangsung lama. Tim polisi bergerak cepat. Kurang dari satu kali 24 jam, Nuryana sudah diciduk di tempat persembunyiannya di Kecamatan Cimanggu.
"Ditangkap kurang dari 24 jam setelah melakukan aksinya," tegas Dhyno.
Saat diperiksa, Nuryana mengakui perbuatannya dengan polos yang membuat merinding. Dia mengiyakan soal pembelian pisau cutter seharga lima ribu rupiah itu.
"Saya membeli pisau cutter seharga Rp 5 ribu," singkat pengakuannya.
Singkat, tapi cukup menggambarkan niat buruk yang sudah direncanakannya di tengah malam yang gelap itu.
Artikel Terkait
Trotoar Mirip Guiding Block di Tangsel Akhirnya Dicat Ulang Jadi Abu-abu
Jari Patah Usai Diremas, Penagih Utang Diamankan Polisi di Gresik
Indonesia Siap Pimpin Dewan HAM PBB 2026, Dapat Dukungan Penuh Kawasan
Siklon Hayley Menguat di Selatan Sumba, BMKG Imbau Waspada Dampak Tidak Langsung