Inti kemarahan mereka sederhana: angka Rp5.729.876 per bulan itu dianggap tak adil. Said Iqbal geram, karena menurut perhitungan mereka, UMP Jakarta malah kalah dibandingkan kawasan penyangga seperti Bekasi dan Karawang. Gimana ceritanya?
"Tidak masuk akal jika biaya hidup di Jakarta lebih rendah dibandingkan Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Karawang," tegas Said.
Dia menyoroti soal sewa rumah, yang di Jakarta jelas-jelas lebih mahal. Di sisi lain, angka UMP yang ditetapkan pemerintah juga disebut masih jomplang dari hasil Survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) BPS. Untuk pekerja yang hidup dan bekerja di ibu kota, KHL-nya mencapai Rp5,89 juta per bulan.
Nah, dari situlah tuntutan utama mereka muncul. KSPI mendesak agar UMP 2026 direvisi menyamai angka KHL tadi. Tak cuma itu, mereka juga moga-moga upah minimum sektoral provinsi bisa dinaikkan di atas angka kebutuhan hidup layak tersebut. Perjuangan dua hari ini akan menentukan.
Artikel Terkait
Kadis Sosial Samosir Ditahan, Bantuan Korban Banjir Bandang Raib Rp 1,5 Miliar
Jenazah Putri Pelatih Valencia Ditemukan Mengambang di Perairan Labuan Bajo
Gubernur Pramono Anung Serahkan Armada Damkar ke 14 Daerah di Monas
Monas Diserbu 130 Ribu Pengunjung, Tahan Hujan Demi Tontonan Cahaya